Review Film MALEFICENT (2014)

"Maleficent (2014)" movie review by Glen Tripollo
Kalo masa anak-anak kalian sering dimanjakan mami-papi dengan untaian kisah-kisah indah negeri dongeng karya The Grimm Brothers, pasti bakalan tahu nama karakter yang satu ini. Yep, Maleficent, yang dikenal sebagai tokoh antagonis berwujud peri hitam jahat dalam kisah Sleeping Beauty, alias Putri Tidur. Jangan sampe kebalik yah sama Snow White! Kalo Snow White kena kutukan tidur gara-gara makan apel, nah kalo Sleeping Beauty kena kutukan tidur gara-gara jarinya ketusuk jarum mesin tenun.

Saat gue denger kabar Disney ngegarap film "Maleficent" ini, kepala gue langsung memutar ulang beberapa adegan unik penuh twist dari karakter-karakter dongeng yang disatukan dalam sebuah film seri berjudul "Once Upon a Time". Oke, inti ceritanya sangat jauh berbeda, namun twist adalah hal yang gue tunggu-tunggu dari film ini. Twist pertama sudah langsung ada di judulnya. Film yang diangkat dari kisah asli dengan tokoh utama Princess Aurora ini ternyata dibalik dan menjadikan Maleficent--si tokoh jahat--sebagai tokoh utamanya.

Well, gue enggak bakal ngebongkar rahasia, biar kalian tetep bisa rasain epiknya film ini saat nonton langsung. Gue cuma mau bilang kalo film ini bener-bener dahsyat dan diwarnai twist menarik yang sangat halus. Sangat halus hingga membuat pemikiran gue soal cerita aslinya berubah total. Seolah-olah, gue yang selama bertahun-tahun dicekokin kisah sederhana mengenai orang baik dan orang jahat yang kemudian berseteru dengan hasil akhir kebaikan yang selalu menang, tiba-tiba sekarang disuguhi sebuah cerita kompleks bahwa tak ada yang benar-benar baik dan tak ada yang benar-benar jahat di dunia ini. Setiap tokoh dalam cerita ini menjadi abu-abu, kecuali Princess Aurora yang notabene tipikal tokoh dongeng yang selalu Mary Sue. Hebatnya lagi, gue dibikin jadi bener-bener ngerasa simpati sama Maleficent. Siapa sangka bila ternyata kejahatannya bangkit dari sebuah kebaikan yang terkhianati. Ini jones banget sumpah! :'(


Soal karakterisasi dan akting, Angelina Jolie memainkan perannya sebagai Maleficent dengan sangat baik. Gue pengen kasih dia standing applause khusus untuk kemampuannya mengubah-ubah mimik wajah yang ngalir dan spontan. Feel-nya tersampaikan ke gue. Tampang serius, kemudian ketawa tulus, kemudian serius lagi, dan menampakkan wajah pure evil-nya. Intinya, Angelina Jolie udah bener-bener sukses membangkitkan karakter Maleficent ini, sangat stand-out dari karakter-karakter lainnya (bahkan Princess Aurora) yang mana itu bagus, karena judul film ini kan "Maleficent".

Untuk kostumnya, gue enggak bisa nahan muntah pelangi. Desainernya siapa sih? Gue pengen tabokin saking kerennya. That HORN! Berasa kayak beneran banget!!! Ditambah wajah Angelina Jolie yang cantik tapi berair muka tegas dengan tulang wajah yang menonjol udah gitu dipertegas lagi dengan make up gothic style yang ngasih kesan pipi lancip. Gue liatnya beneran merinding. Tiap kali ada adegan di mana Maleficent muncul, aura filmnya langsung berubah. Berasa banget wibawa dan karismanya. By the way, ini pengalaman pertama gue nonton film bisa sampe ketarik banget dalam karakterisasi tokohnya (bilang aja lo kepincut sama Angelina Jolie, Glen!).


Moors, daerah ajaib yang dihuni sama makhluk-makhluk aneh yang merupakan tempat tinggal Maleficent memang 90% terdiri atas CGI, namun semuanya nyambung, pergerakannya halus, dan WOW, pemandangannya spektakuler. Penggambaran adegan perang di awal cerita antara pasukan Raja melawan pasukan Moors pun berasa kayak perang melawan Orc di "The Lord of The Rings", bahkan kalo boleh gue lebay dikit, adegan perangnya jauh lebih epik di film "Maleficent" ini. Walaupun cuma dikit pertempurannya, tapi menurut gue porsinya udah bener-bener pas. Gila aja adegan naga di dalam kastil itu. Bener-bener panas.

Di sini tentu aja ada bumbu komedi. Tokoh yang paling banyak bikin gue ketawa sepanjang film adalah hubungan Maleficent dengan gagaknya yang disihir hingga bisa berubah bentuk jadi manusia atau hewan lainnya sesuai keinginan bernama Diaval. Entah gimana, cast Diaval ini beneran cocok banget. Belom lagi kemunculan tiga peri penjaga Princess Aurora yang salah satunya ternyata pemeran Profesor Umbridge di "Harry Potter and The Prisoners of Azkaban". Mau jadi baik atau jahat, tetep aja doi menyebalkan. LOL. Yap, unsur komedinya dapet banget di sini dan enggak berlebihan.

Satu-satunya kekurangan dalam film "Maleficent", menurut gue adalah pemeran Princess Aurora yang kurang cantik. Tapi kalo dilihat secara positif, mungkin bagus. Karena kalo cast Princess Aurora kebangetan cantiknya, bisa-bisa Maleficent jadi kalah nampang di filmnya sendiri.


Sebagai penutup gue kasih pesan dan kesan. Film ini aman dikonsumsi semua umur, asalkan dibimbing sama orangtua biar pada enggak salah paham sama arti dari "true love kiss", kan berabe juga kalo misalnya anak SD mendadak jadi doyan main cium-cium temen sekolahnya sembarangan dengan alasan menebar cinta sejati. Epik momennya banyak sekali, ada sedih, mengharukan, tegang, dan bahkan shocking sodanya. "Maleficent" juga mengandung banyak sekali pesan moral. Misalnya, pesan "jangan pernah mengkhianati cintamu", "jangan dendam bila dicampakkan", dan "jangan suka nge-judge negatif orang, karena mungkin saja suatu saat orang yang kamu judge buruk tersebut menjadi orang yang paling kamu sayang di masa mendatang", terus juga "penyesalan memang selalu datang belakangan, tapi ujungnya jadi bahagia atau malah makin ngenes bergantung dari tindakan apa yang kita lakukan saat ini". Yah, intinya pelajaran yang sangat penting bagi para jomblo. :')

Gue nggak bisa merem, gak bisa kedip, gak bisa nyari waktu buat ke WC sekalipun kebelet, gara-gara enggak mau kelewatan satu adegan pun. So, atas suguhan luar biasa ini (sungguh, sangat jauh di atas ekspektasi awal) gue ucapkan beribu-ribu terima kasih. Enggak sia-sia gue ngeluarin kocek yang lumayan di hari Minggu. Oh ya, kalo di daerah kalian ada versi 3D, gue saranin tonton aja versi 3D, karena beberapa adegan bakal ngebawa kamu merasa seperti naik jet coaster.

My favorite quote:
Aurora: "I know you're there. Don't be afraid!"
Maleficent: "I'm not afraid."
Aurora: "Then come out ..."
Maleficent: "Then you'll be afraid ..."

PS: Full body armor yang dipakai sama Stefan (Raja) pas final battle lawan Maleficent itu keren abis desainnya. Super greget! Ditambah adegan kemunculannya yang keren dengan efek slow motion plus background kobaran api. Tonton aja sendiri kalo nggak percaya! :)

Score: 9,5/10

Review Film MALEFICENT (2014) Review Film MALEFICENT (2014) Reviewed by Glen Tripollo on 20.21 Rating: 5

6 komentar:

  1. Nonton trailernya emg keren bgt sih. Niatnya kmrn mau nonton Viva JKT48 atau engga ya Maleficent, eh gajadi, jadinya nonton Oculus. Horror gitu Hahaha. ._.

    Princess Aurora-nya itu anak-nya Angelina Jolie, kan? Setahuku begitu, krn cuma dia yg berani ngelihat Angelina Jolie dlm keadaan begitu. ._.

    Btw, nonton yg 2D atau 3D, kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kudu ditonton. Saya nonton versi 2D, tapi kayaknya memang versi 3D bakal jauh lebih greget. :)

      Kalo soal Elle Fanning itu anak siapa, saya juga kurang tahu, belum update sampe ke sana beritanya. :D

      Hapus
  2. Daya tarik utama film ini tentunya ada di angelina jolie, selain itu mungkin biasa-biasa saja. Aku paling nggak suka sama alurnya yang begitu lambat. Apalagi saat perkembangan princess aurora dr bayi menuju dewasa, itu lambat banget menurutku. Meskipun udah diselipi sama tingkah konyol si 3 peri, tapi tetep aja bikin ngantuk waktu nontonnya.

    Aku nggak setuju sama princess aurora yang kurang cantik. Menurutku dia cantik banget. Apalgi saat senyum dan ngelhatin gigi-gigi putihnya. Tsaahhh.. Bikin melting. :*

    Bagi yang udah pernah nonton snowman and the huntsman, mungkin bakal gampang menebak twist endingnya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagian perkembangan Aurora yang lambat itu sebenernya kan untuk memperkuat chemistry antara Maleficent dan Aurora. Untuk membangkitkan karakter di mana Maleficent itu nggak bakal mau kehilangan Aurora yang sebenernya dia sayang. Kalo bagian itu dipotong, gue rasa bakal jadi terlalu tiba-tiba nanti pas adegan Maleficent begitu keukeuhnya mau nyelamatin Aurora dari kutukan. :D

      Remember, the movie titled Maleficent, yang mana sudut pandang Malefient-lah yang utama. :D

      Kalo masalah cantik or nggak, kayaknya relatif ya, Bro. :)

      Dan gue setuju sama kalimat terakhir. Tapi judulnya bukan "Snowman", Bro, melainkan "Snow White and The Huntsman". Memang Disney lagi suka bikin "another version" of fairy tale sih. Terus formula gak jauh-jauh beda. :)

      Hapus
    2. Iya. Tapi haruskah selama itu? Banyak scene yang sepertinya bermaksud sama (menurutku lebih dari 3). Dan saat aku nonton 2 scene di awal yang sama, untuk bisa masuk ke bagian selanjutnya mungkin nggak apa apa jika scene berikutnya itu dilewatkan. Menurutku udah bisa kebentuk karakter si maleficent.

      Iya haha bro, salah. Maksudnya Snow White. Snowman itu kan merk pulpen.

      Hapus
    3. Hahaha, iya juga sih, Bro. Mungkin alasannya karena ingin menambahkan efek dramatis aja. :)

      Hapus

Halo, Sobat MovGeeks! Kalau kamu udah pernah atau pun belum menonton film ini, silakan sampaikan pendapatnya di kolom komentar, ya. Pergunakan bahasa yang sopan, tidak SARA atau mengandung pornografi. Dimohon juga untuk tidak meninggalkan link aktif, karena berpotensi SPAM.

Terima kasih ^__^)//

MovGeeks Team

Diberdayakan oleh Blogger.