Appleseed Alpha adalah sebuah computer-animated
film bergenre fiksi ilmiah militer dan cyberpunk.
Perlu diingat bahwa Appleseed Alpha adalah film spinoff yang menjadi semacam prekuel serial Appleseed (ini menjelaskan
mengapa ada 'alpha' di judulnya). Dan ini sepertinya bukan satu-satunya bagian
cerita serial Appleseed yang diangkat ke layar lebar.
Karena gue pribadi nggak terlalu familier dengan serial Appleseed, gue
udah siap-siap 'roaming' dengan jalan ceritanya. Tapi setelah ditonton, gue
nggak ngerasa terlalu terganggu tuh dengan kemungkinan plothole yang ada. Intinya, ini film masih enak dinikmati walaupun
kalian nggak ngikutin serial Appleseed.
Menceritakan tentang kehidupan masa lalu Deunan Knute dan Briareos di
abad 22, Appleseed Alpha mengajak kita untuk melihat situasi reruntuhan New
York di masa depan. Deunan dan Briareos dipekerjakan oleh Two Horns yang
merupakan penguasa kota reruntuhan itu untuk menghancurkan mesin-mesin bipedal - yang gue nggak begitu tahu
gimana ceritanya mesin-mesin itu bisa ada di sana. Yang menjadi pengisi suara
mereka antara lain adalah Luci Christian (Deunan Knute), David Matranga
(Briareos) dan Wendel Calvert (Two Horns).
Dalam salah satu pertarungan melawan para mesin bipedal, Deunan dan
Briareos bertemu dengan dua pelarian yang bernama Iris (yang suaranya diisi
oleh Brina Palencia) dan Olson. Mereka kemudian bergabung untuk menjalankan
sebuah misi tertentu yang diemban oleh Iris dan Olson. Misinya adalah mencegah
cyborg kejam bernama Talos agar tidak mengambil senjata rahasia berukuran
raksasa yang dibuat oleh umat manusia. Demi melaksanakan misi tersebut, pertarungan
pun tak dapat dielakkan.
Oke. Pertama-tama, mari kita bahas tentang karakter. Deunan mungkin
adalah salah satu karakter paling menarik untuk dibahas. Kenapa? Karakter
Deunan ini digambarkan sebagai gadis yang tak kenal rasa takut alias fearless,
mengingat cuma dia yang kelihatan masih murni manusia sementara di sekitarnya
hampir semua cyborg. Perkembangan emosional sebagai manusia pun dapat dipercaya
dan tidak terkesan dibuat-buat. Apalagi, peran Briareos (biasa dipanggil "Bri")
juga menguatkan kepribadian manusia Deunan. Kalau diperhatikan, senyuman Deunan
ini kelihatan aneh. Awalnya gue pikir hanya dia karakter yang punya senyum
seperti itu, ternyata ada juga satu orang lagi yang mempunyai senyum yang
serupa. Berarti, ada kemungkinan ini memang murni gaya CG artist-nya yang nge-set senyuman untuk karakter manusia.
Dukungan voice acting yang
mumpuni bisa menguatkan karakter-karakter film ini. Gue paling suka suara
tenang dan kesan kejam sekaligus janggal dari nada bicara sang villain, Talos. Karena sepanjang film
Talos lebih banyak memakai helm, tentu jarang kelihatan bagaimana raut mukanya.
Tapi pengisi suaranya membuat villain yang satu ini tetap terdengar seram.
Sudut pandang pengambilan gambar di film ini juga kece. Ini bisa ngasih
penekanan lebih ke adegan yang disorotnya. Dari mulai adegan tawa si Two Horns,
wajah seram Talos dan sniping moment
Bri, yang gue hitung mungkin ada sekitar empat kali dia disorot lagi berpose a la sniper pro gitu. Awalnya gue kira
dia tipe petarung brute force
mengingat ukuran badannya yang besar, namun ternyata senjata utamanya adalah
sebuah senapan. Di samping itu, pemandangan kehancuran yang ada di film ini pun
luar biasa. Dari mulai kehancuran lingkungan dengan ledakan, serta hancurnya
cyborg saat pertarungan. Ada beberapa efek slo-mo
yang ditambahkan di adegan pertarungan agar lebih cantik. Belum lagi terlibatnya
beberapa mesin canggih di dalamnya.
Gue setuju sama temen gue yang bilang kalau sound yang digunakan dalam film ini kurang gereget. Ini berlaku
baik itu yang dipake buat BGM maupun
buat SFX-nya. Ya, kedengeran stagnan
dan agak sepi aja gitu, meskipun gue liat pas credits bergulir ada Skrillex
yang ikutan ngisi soundtrack-nya.
Praktis ini bikin adegan pertarungan yang sudah intense kurang terdukung sama
BGM-nya. Tapi yah, poin plusnya dari hal itu adalah adegan-adegannya jadi
berkesan serius, lebih jelas tertangkap oleh penonton karena tidak tertutup
oleh volume BGM yang terlalu keras. Kadang-kadang BGM yang berlebihan bisa
bikin adegannya jadi cheeky, kan? ;]
Terakhir, dari pencahayaan. Terang dan gelap di sini secara mengejutkan
menghasilkan efek 'wah' pada adegan-adegan close-up.
Hal ini paling terlihat contohnya adalah ketika wajah kotor karakter, terutama
Deunan, yang keliatan jelas dan detail sekali.
Favorite quotes
Ada dua kutipan keren di sini. Menariknya, kutipan yang sama diucapkan oleh
karakter yang berbeda. Selain hal-hal yang sudah gue paparkan di atas, dialog
merupakan salah satu unsur yang penting dan menjadi 'kekuatan' di film ini.
"Hope? What a concept." –Nyx, Deunan
"Do I look like someone who joke?" –Briareos, Two Horns
Favorite scenes
Sniping moment Bri dan adegan pertarungan terakhir
Rating: 8.7/10
0 Komentar
Halo, Sobat MovGeeks! Kalau kamu udah pernah atau pun belum menonton film ini, silakan sampaikan pendapatnya di kolom komentar, ya. Pergunakan bahasa yang sopan, tidak SARA atau mengandung pornografi. Dimohon juga untuk tidak meninggalkan link aktif, karena berpotensi SPAM.
Terima kasih ^__^)//
MovGeeks Team