Halo pembaca
setia blog MovGeeks, review kali ini
khusus buat kamu pecinta cowok cantik—apalagi kalau tuh cowok member boyband—asal Negeri Gingseng, yup, Korea
Selatan!
4th Period Mystery rilis dengan judul lain yang biasa disebut Detective in 40 Minutes, dibuka dengan
seorang siswa SMA yang tiba-tiba mengeluarkan busa dari dalam mulutnya. Dari
sini kita diperkenalkan dengan Da-Jung, siswi SMA yang sangat misterius, juga
Joong-Hun yang menjadi cowok populer.
Keduanya
dipersatukan oleh seorang tokoh lain yang tiba-tiba ditikam di dalam kelas,
Joong-Hun yang pertama kali menemukannya, dikejutkan dengan Da-Jung yang
tiba-tiba saja ikut masuk ke dalam kelas. Dengan negosiasi yang panjang, akhirnya
mereka berdua memutuskan untuk mencari pembunuhnya dalam kurun waktu 40 menit,
bisakah mereka?
CINEMATOGRAPHY
Dari segi
sinematografi, film ini emang sedap dipandang mata. Film ini berusaha
menjungkir-balikkan film detektif yang cenderung dark. Dijamin kamu bakalan betah deh nontonnya, apalagi ada yang
seger-seger gitu.
VIOLENCE
Dari segi
kesadisan sih, saya rasa emang cenderung biasa aja dan tidak terlalu bloody. Bahkan gore pun tidak. Film ini cukup bikin meringis, gak sampai muntah
apalagi kehilangan nafsu makan. Ini salah satu poin ter-anti mainstream dalam film ini, thriller-mystery
with—almost—no blood and big knife or chainsaw, are you kidding me?
Kata-kata ini memang sempat parkir di dalam otak saya ketika menonton film ini.
Nah, poin inilah yang biasanya sangat rawan untuk para penikmat film yang
gampang bosen. Tapi toh, film ini dibuka dengan sangat apik!
STORY
Film ini memang
film detektif-thriller-misteri ter-anti mainstream yang pernah saya tonton.
Berikut, saya jabarkan.
Pertama, saya
sempat menyinggung kata-kata ini: thriller-mystery
with—almost—no blood and big knife or chainsaw. Dan dengan sangat menyesal
saya harus mengatakan ini: plus
romance-comedy!
Genre film macam
apa ini Tuhan! Tapi toh, kadar romantis dan komedi di film ini sebenarnya
sangat menguntungkan dan tidak mengganggu sama sekali. Malahan, poin ini
membuat filmnya menjadi sangat ter-anti
mainstream. Setidaknya, tidak membuat film ini seserius yang kamu kira,
beda halnya jika kamu menonton seri Sherlock
Holmes dan Detective Conan.
Kedua, cerita
ala Cinderella yang bertransformasi
dari seorang pembantu-kotor-jelek menjadi seorang wanita cantik ada di film
ini. Thriller-mystery with—almost—no
blood and big knife or chainsaw, plus romance-comedy with a little bit of fairy
tale!
Poin ketiga ini ialah poin minus dari film ini. Cerita
yang ditawarkan di film ini dilatar-belakangi oleh permasalahan yang sangat
kompleks dan saling mengikat, lalu berujung pada sebuah twist yang mengejutkan. Omong-omong, saking kompleksnya ada 1
alasan yang sepertinya disampaikan dengan cara tersirat, karena alasan atau
bagian ini ialah cerita yang out of the
topic, bahkan sepertinya ini adalah plot
hole.
Memorable Quote:
Saking fokusnya
permasalahan, saya gak bisa menangkap apa yang harus diingat dari kata-kata
yang terucap.
Memorable Scene:
Cara Da-Jung
dalam mengalihkan perhatian temannya.
Rate : 8/10
1 Komentar
Hahaha... Khas Korea banget, Bung. Korea mah gitu. Bikin film horor/thriller, eh jatuhnya malah ada unsur romance atau komedi. Udah nonton "Mad Sad Bad"? Nah itu juga sama kayak film ini, terutama di film pertamanya (Soalnya omnibus).
BalasHapusTapi yang kayak begini tuh. bikin gue makin demen nonton film-film Korea. Kapan lagi coba nonton film dengan banyak genre di dalamnya. Hahaha.
Halo, Sobat MovGeeks! Kalau kamu udah pernah atau pun belum menonton film ini, silakan sampaikan pendapatnya di kolom komentar, ya. Pergunakan bahasa yang sopan, tidak SARA atau mengandung pornografi. Dimohon juga untuk tidak meninggalkan link aktif, karena berpotensi SPAM.
Terima kasih ^__^)//
MovGeeks Team