header ads

Review Film GARUDA DI DADAKU (2009)

"Garuda di Dadaku (2009)" movie review by Nazmysti Nm
Satu-satunya pernyataan yang tepat dengan suasana hati kami setelah menonton film ini adalah akhirnya, kami bisa terpesona juga terhadap film Indonesia. Bahkan, mungkin, film ini mungkin film terbaik dari semua film Indonesia yang sudah kami tonton di tahun rilisnya, 2009. Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tapi, film yang satu ini punya satu unsur yang selama ini jarang dimiliki film Indonesia lain, yakni cerita yang fun, mengena, bersahaja dan bisa menginspirasi orang dewasa, namun juga polos, sehingga bisa ditonton anak-anak.

Plotnya sederhana, tentang seorang anak bernama Bayu yang bermimpi menjadi pemain bola nasional. Dia mempunyai bakat dan minat yang besar. Sayangnya, sang kakek, yang merasa paling bisa menentukan kesuksesan cucunya, melarangnya untuk bermain bola. Oleh karena ingin memasuki tim nasional dan mendapat pengakuan dari kakeknya, Bayu pun berusaha semaksimal mungkin untuk menggapai cita-citanya.

Yang menambah nilai lebih film ini, akting anak-anak para pemain film ini bagus. Jarang sekali aktor cilik yang dapat membawakan peran dengan natural seperti yang ada di film ini.

Rating semua umurnya juga menolong. Menurut kami, rating ini paling bisa buat kami menikmati film Indonesia. Dan rating ini jelas membawa perubahan dari parade film mainstream yang ada sebelum film ini tampil. Mayoritas film Indonesia pada saat itu didominasi oleh film remaja dan dewasa.

Nilai lebih lainnya adalah sisi nasionalisnya yang juga terdapat di film ini. Yang lebih manis, nilai nasionalisnya tidak ditampilkan secara membosankan atau berkesan menggurui. Lagi pula, sebetulnya dari judulnya saja sudah terasa sangat Indonesia. Sisi komedinya pun oke. Tidak buruk dan cukup menghibur.

Dan bagi yang bukan penggemar berat sepak bola, kami yakin kalian pasti juga dapat menikmati film ini--karena kami pun demikian.

Score: 8/10

Posting Komentar

0 Komentar