Yuhuu, selamat malam, sobat MovGeeks sekalian. Mohon maaf bangeeet gue lagi super jarang ng-update karena lagi disibukkan sama beberapa kegiatan online dan real-life lainnya. Walau begitu--nah ini kece--gue kedatengan kontributor baru, namanya Venny Purwanto, dan kebetulan lagi penasaran sama dunia review-mereview film. Thanks a lot, Ven, you've saved my day~ So, langsung aja kali yah. Yuk, simak review film THE INTERN (2015) ala Venny Purwanto berikut ini!
THE INTERN (2015)
Review oleh Venny Purwanto
---
Fresh graduate melamar pekerjaan di sebuah perusahaan itu sudah biasa, tapi bagaimana jadinya jika seorang yang bisa dikategorikan sebagai senior citizen melamar pekerjaan sebagai intern di sebuah perusahaan online? If you one of Anne Hathaway’s fans or Nancy Meyer’s movie lovers, you should watch this one!
THE INTERN (2015) menceritakan tentang Ben Whittaker (Robert De Niro) seorang pensiunan berusia 70 tahun, yang hidup sendiri di Brooklyn setelah kematian istrinya dan merasa bosan dengan kehidupannya. Sampai suatu hari ia mendapatkan selebaran tentang Senior Intern Program yang diadakan oleh sebuah perusahaan retail pakaian online “About The Fit” atau ATF yang dipimpin oleh Jules Ostin (Anne Hathaway). Setelah melalui beberapa interview, akhirnya Ben diterima bekerja di perusahaan tersebut.
Di hari pertama bekerja, Ben bersama intern lainnya diperkenalkan keliling kantor oleh Jason (Adam DeVine) lalu diberikan pekerjaan masing-masing. Ben ditugaskan menjadi intern dari CEO Jules Ostin, yang super sibuk dan perfeksionis. Ben diminta untuk menemui Jules, dimana ia diberitahu tentang pekerjaan yang perlu dilakukan olehnya melalui email, karena saat ini tidak ada banyak hal yang perlu dikerjakan oleh Ben. Beberapa hari berlalu tanpa adanya email dari Jules, tidak membuat Ben diam begitu saja. Sebagai seorang senior citizen yang masih asing dengan gadget dan teknologi terbaru, Ben mempelajarinya dari karyawan lain dan membantu pekerjaan apa pun yang bisa ia bantu, tidak jarang Ben memberikan nasihat tentang penampilan dan percintaan kepada mereka.
Hubungan Ben dan Jules yang awalnya kurang bersahabat karena Jules merasa tidak nyaman terhadap Ben yang memperhatikan semua tindakannya, lambat laun menjadi membaik apalagi sejak Ben menggantikan supir Jules yang sakit. Jules yang memilki trust issue terhadap orang lain, dihadapkan pada suatu masalah, yaitu para investor ATF mengharapkan adanya CEO dari luar. Jules telah mewawancara beberapa kandidat CEO tapi ia merasa tidak puas dan merasa akan disingkirkan dari perusahaan yang ia bangun dari nol. Di saat yang bersamaan ia juga harus mengurus puteri kecilnya Paige (JoJo Kushner) dan sang suami Matt (Anders Holm).
Ben mengagumi Jules dan ia membagikan pengetahuannya sebagai mantan pengusaha tanpa menggurui Jules. Ia secara tidak langsung menjadi penasihat bagi Jules dan juga meyakinkan Jules untuk tetap semangat mengejar apa yang menjadi cita-citanya dan tidak menyalahkan diri sendiri atas semua hal yang terjadi. Kedekatan Ben dan Jules tidak lantas membuat mereka jatuh cinta dan menjalin hubungan romantis, that would be weird and awkward between them. Ben memiliki kedekatan romantis dengan Fiona (Rene Russo) seorang terapis/pemijat profesional yang bekerja di ATF.
Kualitas akting Robert De Niro tidak perlu diragukan lagi dalam memerankan Ben yang digambarkan sebagai pria lanjut usia yang bijaksana, humoris, namun tetap sopan, or we could say as a perfect gentleman, hal yang sudah sangat jarang ditemui saat ini by the way. Dan setiap wanita yang menonton film ini pasti akan jatuh cinta pada tokoh ini, but I think if Robin Williams still alive, he would be the perfect one to play Ben in this movie. Namun karakter Ben disini terlihat terlalu sempurna tanpa adanya dilema atau masalah yang berarti dalam hidupnya, too good to be true. Dan satu hal yang patut diacungi jempol adalah chemistry yang luar biasa antara Robert De Niro dan Anne Hathaway.
Sedangkan Anne Hathaway sangat pas memerankan seorang entrepreneur wanita sukses, working wife, dan ibu muda yang berusaha mengimbangi antara karir, keluarga, dan kehidupan sosial. Setiap wanita karir pasti mengerti apa yang dirasakan dan dialami oleh Jules di film ini, perasaan bersalah karena memilih untuk tetap menjadi wanita karir, stay-at-home-dad yang merasa kurang diperhatikan dan lelah dengan kesibukan sang istri, dan cibiran dari ibu-ibu yang merasa kalau seorang wanita karir tidak bisa mengurus rumah tangganya dengan baik. Ini bukan film fashion industry pertama bagi Anne Hathaway, sebelumnya ia juga pernah berperan sebagai asisten editor di THE DEVIL WEARS PRADA (2006). Awalnya Jules akan diperankan oleh Reese Witherspoon namun akhirnya digantikan oleh Anne Hathaway, which is looks perfect for this character.
It’s hard to find a movie nowadays that is respectable and clean, with charm and wit, one that is suitable for thinking adults, without any violence, sex or apocalyptic view of the world. Film ini dikemas dalam sajian komedi cerdas yang dapat dinikmati tanpa perlu adanya adegan slapstick. Adegan kocak dimana Ben dan para co-worker muda melakukan sebuah misi penyusupan ke dalam sebuah rumah, yang mengingatkan akan film OCEAN'S ELEVEN (2001). I loved how they mix between the classic culture with the modern one. Sangat menarik melihat bagaimana film ini mengingatkan generasi kita akan hal-hal klasik yang telah dilupakan (contohnya sapu tangan bagi para pria) dan juga mengingatkan kita untuk memperhatikan para lansia, banyak hal yang bisa kita pelajari dari mereka. Stop a while in your busy life to get more out of it.
Score: 8.5/10
0 Komentar
Halo, Sobat MovGeeks! Kalau kamu udah pernah atau pun belum menonton film ini, silakan sampaikan pendapatnya di kolom komentar, ya. Pergunakan bahasa yang sopan, tidak SARA atau mengandung pornografi. Dimohon juga untuk tidak meninggalkan link aktif, karena berpotensi SPAM.
Terima kasih ^__^)//
MovGeeks Team