Tipikal film dengan tema yang sangat sederhana, mengenai seseorang yang memiliki passion di bidang tertentu (dalam hal ini yang dibahas adalah soal menari) menapaki jalan dari bawah, menghadapi masalah baik dari dalam dirinya sendiri maupun faktor-faktor eksternal yang menguji mereka, persaingan, hingga akhirnya berhasil menggapai tujuannya. Intinya it's just a cliche story with different concept~
STEP UP ALL IN (2014) bisa dibilang film yang fungsinya cuma memanjakan mata dan telinga. Kita gak perlu mengharapkan kisah-kisah dramatis dengan makna mendalam dari film jenis ini. Pesan moral? Oke, dalam menggapai mimpi kita harus ekstra kerja keras. Konflik yang realistis? Oke, karena sejauh yang gue liat, konflik dalam film ini sederhana dan memang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, soal persahabatan dan sebagainya. Pokoknya, kalo kalian lagi bosen nggak ada kerjaan, pengen ngeliat aksi tarian ala jalanan diiringin sama musik-musik hip hop, techno, dan lain-lain yang ceria nan menghentak, film ini bisa menjadi sebuah pilihan. Toh, sampe franchise ini menelurkan film ke-5-nya, "Step Up" masih tetep setia membuktikan diri sebagai franchise dancing movie terbaik dibandingkan film-film lainnya yang sejenis.
Lantas apakah film ini memiliki nilai lebih dibandingkan dengan film-film pendahulunya? Well, sesuai sama judulnya STEP UP ALL IN (2014) kali ini ada yang beda dan terkesan lebih epik. Salah satunya adalah penyatuan para bintang dari "STEP UP 2: THE STREET (2008)" sampai "STEP UP REVOLUTION (2012)", (yes there's no Channing Tatum) ngasih kesan seolah-olah ini "The Avengers"-nya dunia tari. Satu hal yang bikin film ini menarik buat ditonton adalah kembalinya tokoh Moose yang fenomenal dan Vladd The Human Robot yang berhasil menyajikan dance luar biasanya di "STEP UP 3D (2010)".
Khusus untuk Moose mungkin ini tokoh yang memang paling banyak disukai sama penggila STEP UP franchise, dia muncul pertama kali di STEP UP 2: THE STREET (2008) bersama dengan tokoh utama wanita yang muncul di film ini, Andie. Tampangnya yang kocak, badan begeng plus gaya nari yang terkesan perombakan dari Michael Jackson, bikin kehadirannya paling ditunggu-tunggu. Sayangnya, entah karena umur dia (?) atau gimana, rasanya gerakan tari yang dia tunjukkin di film ini gak seekstrim dulu di STEP UP 3D (2010).
STEP UP ALL IN (2014) sebenernya masih berhubungan erat sama STEP UP REVOLUTION (2012) walau gue belom nonton yang ke-4, tapi gue inget banget trailer-nya yang menampilkan sosok dua sekawan, Sean dan Eddy. Di sini grup tari jalanan The Mob kepengen ngembangin sayap sampe ke Hollywood sebagai penari latar bintang pop. Sayangnya audisi mereka gagal total. Berhubung udah banyak duit terbuang ditambah utang, akhirnya Eddy dan sisa kru The Mob memutuskan buat balik ke Miami mengadu nasib di tempat beda, di sinilah akhirnya Sean dan Eddy pisah karena perbedaan tujuan.
Nah, muncul berita soal lomba tari di Las Vegas, Sean yang galau ga punya kru lagi tapi pengen ikut akhirnya memutuskan buat ngehubungin Moose. Dari sanalah kisah ini akhirnya dimulai. Moose ngumpulin satu per satu kenalannya dari STEP UP 2: THE STREET (2008) sampe STEP UP 3D (2010) ngebentuk kru penari baru bernama LMNTRIX. Perjuangan mereka lancar jaya sampe akhirnya sampai di Las Vegas dan bertemu dengan The Mob dan satu lagi kru saingan mereka di sana. Suatu hal yang gak pernah disangka-sangka sama Sean, berhadapan dengan kawannya sendiri. Selanjutnya, tinggal konflik standar khas STEP UP franchise dan pemecahan masalah yang gue bilang super sederhana dan cepet banget.
Satu hal positif di sini adalah (karena ini film soal menari) konsep tarian yang semakin mantap berhasil ditunjukkan di sini. Bukan hanya konsep, tapi juga pelakunya yang lebih banyak bikin tariannya asik banget buat diliatin. Konsep yang gue suka justru datang paling belakangan, yaitu perpaduan steampunk dengan romawi kuno dan juga modern England style. Bener-bener ngasih warna baru tanpa perlu penggabungan unsur street dance dengan dance-dance lainnya.
Satu yang nggak masuk akal dari film STEP UP franchise adalah tarian mereka yang selalu pas sama musiknya padahal nggak pernah disorot kapan mereka latihan buat bikin konsep sedetail itu, waktu jeda antar babak cuma sehari, tau-tau jadi keren bingits. LOL. Tapi, lupakan hal tersebut karena film ini tercipta hanya untuk dinikmati saja. Intinya, untuk konsep dan pemanfaatan kamera saat pengambilan gambar, STEP UP franchise tetep juaranya.
Most Favorite Scene:
Kalo pada STEP UP sebelum-sebelumnya, adegan romance nari bareng cewek cowok tokoh utama itu biasanya diiringi lagu slow mendayu-dayu, maka di sini beda. Lagu disko cing! Konsepnya keren dan nggak kayak banci... :)) Oh ya, satu lagi, adegan pembuka film ini kocak abis.
Score: 7,3/10
0 Komentar
Halo, Sobat MovGeeks! Kalau kamu udah pernah atau pun belum menonton film ini, silakan sampaikan pendapatnya di kolom komentar, ya. Pergunakan bahasa yang sopan, tidak SARA atau mengandung pornografi. Dimohon juga untuk tidak meninggalkan link aktif, karena berpotensi SPAM.
Terima kasih ^__^)//
MovGeeks Team