header ads

Review Film CARRIE (2013)

"Carrie (2013)" movie review by Kinudang Bagaskoro
Well, sebenarnya film ini termasuk dalam proyek remake yang rilis setelah 'Evil Dead (2013)'. Atas informasi itu-lah, iseng-iseng saya cari film ini dan mulai menyukai 'Carrie'. Jadi saya cukup excited dengan remake-nya. walau nasib film remake itu sama seperti sekuel. 50:50, bisa berhasil maupun gagal total.

Bercerita tentang Margaret White, seorang perempuan religius yang melahirkan seorang anak perempuan—yang tak diinginkan—bernama Carrieta White yang akrab dipanggil Carrie. Delapan belas tahun kemudian, Carrie yang bersekolah di sebuah SMU selalu diolok-olok oleh teman-temannya karena sikapnya yang sangat religius dan menarik diri karena tekanan dari ibunya yang menganggap semua yang mengumbar aurat adalah dosa, permasalahan muncul saat Carrie mengalami menstruasi pertamanya. Ejekan teman-temannya tambah menjadi-jadi dan ibunya menganggap itu sebuah dosa besar, tapi teror sesungguhnya terjadi saat Prom Night.

*

Untuk kesekian kalinya, Carrie di-remake lagi menjadi film layar lebar. Carrie yang semula berasal dari cerita pendek, lalu dipanjangkan menjadi novel oleh Stephen King dan berhasil menjadi best seller, hingga akhirnya di-filmkan pertama kali oleh Brian De Palma pada tahun 1972. Lalu melanjutkan sekuelnya di tahun 1999, kemudian di-remake lagi di tahun 2002 dan sekarang di-remake lagi dan dibintangi oleh Chloe Grace Moretz yang terkenal lewat film "Kick-Ass (2010)" dan "Let Me In (2010)", Chloe di film ini berperan sebagai Carrie. Juga Julianne Moore sebagai Margaret White, artis senior yang mendapat banyak penghargaan.

Namun, walaupun dibintangi oleh aktris ternama, tak berarti filmnya juga akan bagus. Jika Carrie 1976 dinobatkan sebagai film terseram di jamannya karena ekspresi-ekspresi dari Carrie dan Margaret, tidak untuk Carrie 2013.

Roberto Aguirre-Sacasa, berhasil menghapus ekspresi seram dari Carrie dan Margaret, Roberto membuat Carrie 2013 menjadi film drama, bukan film horor. Alih-alih bergidik, yang ada hanya merasa kasihan dan berlebihan karena terlalu drama.


Meski begitu, unsur drama membuat film ini terasa lebih lama, dan kengerian justru menyerbu penonton disaat malam kelulusan hingga akhir cerita, scene berdarah-darah di film ini justru lebih menggigit daripada tahun-tahun sebelumnya, sinematografi dan efek yang bagus, dan tentunya mengurangi ketidak-logisan cerita alias plot hole. Dan saya akui, Roberto Aguirre-Sacasa sepertinya lebih cocok ke film drama yang memiliki alur lambat, ataupun film thriller beralur lambat, mengingat sangat lambat dan ‘berdarah’nya Carrie tahun ini.

Yang lebih unik lagi, terjadi-nya 'pembalikan' terhadap tokoh Sue Snell dan Chris Hargensen, jika di film-film terdahulu, Sue adalah perempuan berambut keriting dengan kulit hitam sementara Chris bekulit putih, 'Carrie (2013)' ini membalik kulit putih dan rambut keriting Sue menjadi berambut panjang dan berkulit putih, sementara Chris berkulit hitam tapi tidak berambut keriting.

Memorable Quote:
"Go to your closet and pray" - Margaret White

Memorable Scene:
Pertarungan antara Margaret dan Carrie, hingga diakhir dengan tersalibnya Margaret oleh Carrie.

NB: Chloe Moretz terlalu cantik memerankan Carrie.

Score: 7/10

Posting Komentar

0 Komentar