header ads

Review Film SX_TAPE (2013)

"SX_Tape (2013)" movie review by Glen Tripollo
Film-film dengan style found footage memang banyak sekali menjamur sejak kesuksesan dan hebohnya film PARANORMAL ACTIVITY (2007). Bukan hanya horror, bahkan juga merebak ke cerita-cerita kriminal, science fiction, disaster movie dan banyak lagi. Alasannya? Mungkin banyak orang berpendapat film-film semi dokumenter ini lebih berasa nyatanya ketimbang film biasa. Padahal sama aja kok, mereka menggunakan script yang diaksikan dengan lebih luwes.

Franchise PARANORMAL ACTIVITY sendiri udah memproduksi hingga lima seri (yang kelima baru akan tayang tahun depan), tapi bukan berarti nggak ada film horror lain yang juga bergaya khas film tersebut dibuat. Liat aja DEVIL'S DUE (2014), yang menurut gue lumayan berhasil membawa found-footage horror dengan sudut pandang yang berbeda dan latar belakang karakter yang berbeda pula.

Masih belum puas mengorek latar belakang karakter, kali ini sang produser PARANORMAL ACTIVITY (2009) dan INSIDIOUS (2010) menelurkan karya horor found-footage lainnya dengan premis dan jalan cerita yang sedikit lebih nakal. Lebih banyak sorotan berbau seksual di awal cerita yang tentu saja membuat film ini mendapatkan rated R alias untuk dewasa.

SX_TAPE (2013) menceritakan tentang sepasang muda-mudi yang lagi nakal-nakalnya berkeliling kota, mencari banyak pengalaman hidup dan merangkum semuanya dalam sebuah rekaman pribadi. Modelnya sudah tentu si cewek, di beberapa adegan awal penonton disuguhin fanservice yang cukup menantang, tapi sebetulnya tidak begitu banyak karena film ini lebih banyak dihabiskan untuk adegan ngobrol, berjalan-jalan di jalan ramai, dan makan di restoran. Perjalanan seru dan nakal mereka sampai ke sebuah bangunan terbengkalai yang dulunya merupakan rumah sakit jiwa. Ide gila pun muncul. Mereka memutuskan untuk diam-diam menyelinap ke dalam gedung (sekalipun sudah ada imbauan dilarang masuk) dan membuat rekaman video porno sendiri di dalamnya. Tapi, apa yang mereka temukan di dalam bukanlah kepuasan melainkan malapetaka.


Well, sejujurnya film ini nggak jelek-jelek amat walaupun low-budget. Sama aja kayak PARANORMAL ACTIVITY franchise tapi dengan setting yang sederhana dan premis yang standar. Remaja, bertindak nakal, kemudian they get what they deserve, sederhana. Beberapa adegan memang cukup mengagetkan, tapi sayangnya kualitas "kejutan" ini perlahan-lahan makin berkurang tatkala (ceilah) film mendekati ending. Padahal dengan setting bangunan bekas rumah sakit jiwa, bisa lebih ditonjolkan kemunculan arwah-arwah penasaran yang lebih ekstrim lagi.

The Camera
Beda dengan PARANORMAL ACTIVITY yang biasanya menggunakan banyak kamera (udah kayak CCTV) di berbagai ruangan selain tentunya handycam yang dibawa-bawa sama salah satu tokoh, dalam SX_TAPE (2013) ini hanya ada satu kamera handycam yang digunakan sepanjang cerita. Adegan yang terekam CCTV lebih terasa natural karena memang menggunakan CCTV sungguhan. Adegan ini nggak jauh sebelum ending cerita, ketika si cewek yang panik nyariin temennya ngeliat-liat monitor CCTV yang masih bisa menyala.

Kualitas pengambilan gambarnya pun baik. Nggak banyak guncangan selama adegan lari yang bikin pusing, juga penggunaan angle yang gue rasa cukup pas (tentu saja saat adegan di dalam rumah sakit jiwa, bukan adegan saat pasangan tersebut manja-manjaan sampe telenji).

This film is lack of something, tapi gue nggak tau apa itu. Yang jelas judul SX_TAPE ini terkesan konotatif bermakna sindiran, karena alih-alih rekaman tersebut full sama adegan seks, ternyata malah penuh sama adegan diteror hantu. Gue sempet baca juga beberapa review mengenai film ini, dan kebanyakan dari mereka memberikan rating rendah hanya karena judul yang mereka rasa nggak sejalan dengan isi cerita. Well, guys, memang ada beberapa adegan telanjang, tapi kalo kalian memang lagi nyari film yang lebih menantang dalam hal tersebut, sekalian aja download film porno. Jangan mengharapkan sesuatu yang berlebihan, lagupula penyajian adegan "tanda kutip"-nya tersajikan dengan bagus dan nggak ada kesan jorok atau eksploitasi berlebihan terhadap si tokoh cewek.

Most Favorite Scene:
Adegan penutup bener-bener bikin gue kaget setengah mati (sekaligus juga menjijikan)! Anehnya, terasa bener-bener real.

Score: 6,5/10

Posting Komentar

0 Komentar