Biasanya sih, saya kurang suka
dengan film drama musikal, ketika yang namanya internet hadir dengan membawa
sejuta euphoria saat menjelang
perilisan sekuel keduanya. Usut punya usut kalau Pitch Perfect (2012) sendiri memiliki track record yang apik, dan hal itu berhasil membuat saya penasaran
dan akhirnya menonton fimnya.
Pitch Perfect (2012) bercerita tentang beberapa grup akapela di
bawah naungan Barden University. Film
berfokus pada 2 grup akapela yang sama-sama terkenal dan saling bersaing,
yakni: Bella yang terdiri dari
sekumpulan wanita dan The Treblemaker yang
terdiri dari sekumpulan pria. Suatu saat, grup Bella mengalami masalah saat salah satu anggota mereka yang bernama
Aubrey—dimana kelak akan menjadi ketua dari Bella—muntah
di atas panggung dan mempermalukan almamater. Saat perekrutan anggota baru, hadir
seorang wanita bernama Beca yang merubah karier dan tradisi grup Bella.
Oke, saya lihat film ini memiliki
plot yang ... well, standar. Ada
sekelompok orang yang tidak sengaja melakukan kesalahan yang memalukan,
kemudian diolok-olok oleh saingannya, kemudian grup yang tersiksa itu mencari
cara untuk ‘menebus dosa’ mereka.
Tapi toh, ekspektasi saya
langsung berbalik 180 derajat ketika melihat langsung filmnya. Tanpa tedeng
aling-aling, film ini langsung membawa penonton pada intrik atau permasalahan
sekaligus kelucuan di menit awal. Jarang ada film yang seperti ini, ketika
masuk filmnya, langsung konflik. Untuk alurnya, film ini tergolong memiliki
alur yang cepat, tapi tidak terlalu membingungkan.
Seriously, 1 hal yang saya nilai dari film ini adalah adanya komedi
sehingga penonton tidak akan mengantuk karena hanya melihat sekumpulan orang
sedang membunyikan suara aneh dari mulut mereka. Two thumbs up buat porsi komedi yang pas, letak-nya juga pas, dan
paling tidak bisa membuat kita senyum-senyum sendiri atau malah
terpingkal-pingkal dengan kelakuan para pemain film—terutama dari para anggota Bella sendiri.
Romance, karena ini drama young
adult dan berlatar di sebuah kampus, maka film ini tak lepas dari unsur
romantis. Unsur ini pun tidak begitu mendominasi daripada komedi-nya, sehingga
kalau anda tanya apakah porsi-nya pas, ya pas-pas aja menurut saya karena tidak
mengganggu jalan cerita dan masih dalam taraf kewajaran dan nggak maksa.
Dari segi pemain pun tak kalah
menarik, di sini kita bisa melihat para wanita big size—yang sangat jauh dari tradisi Bella—tapi bersuara emas. Dan yang ini adalah favorit saya,
karakter bernama Lilly yang kelucuannya di ambang batas, serta ‘Fat’ Amy yang
kelucuannya 1 tingkat diatas Lilly. Dan dijamin kalian terpukau oleh semua
karakter pemain grup akapela karena suaranya yang wow! Ada sepasang MC yang
sebenarnya menurut saya tidak penting kemunculannya, tapi it’s okay aja deh.
Latar pun sangat mewah, ini dapat
kita lihat di panggung yang digunakan untuk konser dan kampus-nya. Dan karena
ini film musikal, jangan lupa tentang pemilihan lagu-lagunya. Well, lagu-lagunya sebenarnya pas banget!
Mellow pas, beat pas, semuanya pas banget! Apalagi saat memasuki bagian mash up! Serta pembagian suara 1, 2, dan
3 hingga seterusnya ditambah dengan teknik canon,
menambah nilai positif untuk film ini.
At last, Pitch Perfect is wow!
Memorable Quotes:
Bagian akhir adalah bagian yang
terbaik.
~ Jesse
Memorable Scene:
The riff off scene
Score: 9,5/10
0 Komentar
Halo, Sobat MovGeeks! Kalau kamu udah pernah atau pun belum menonton film ini, silakan sampaikan pendapatnya di kolom komentar, ya. Pergunakan bahasa yang sopan, tidak SARA atau mengandung pornografi. Dimohon juga untuk tidak meninggalkan link aktif, karena berpotensi SPAM.
Terima kasih ^__^)//
MovGeeks Team