Mengawali tahun 2017 ala MovGeeks, gue mau review film yang tergolong fenomenal dan lumayan sering banget dibicarain sama netizen di tahun 2016. Film garapan sutradara Fede Alvarez yang kita kenal lewat film remake EVIL DEAD (2013). Film tersebut terkenal dengan adegan berdarah-darah dan kengerian yang cenderung disturbing alih-alih serem, menjadikan penggemarnya ikut penasaran juga dengan film thriller-nya yang satu ini. Siapa tahu sama-sama bloody disguisting, well, siapa tahu.
Gue sendiri waktu filmnya rilis nggak sempet ngecek ke bioskop, makanya sorry banget baru bisa nulis review-nya sekarang. Satu hal yang bikin gue penasaran sama film ini adalah premis cerita yang tergolong unik untuk skala film thriller-horror (baca: kepincut trailer), kreatif lah yah? Ditambah ada aktor Dylan Minnette yang gue tau pernah nyungsep di TV Series AGENTS OF SHIELD dan film GOOSEBUMPS (2015). Terus juga ada Stephen Lang, aktor yang udah keliatan badass banget tanpa perlu mengatur mimik muka jahat. Buat yang ngga gitu ngeh soal Stephen Lang, mungkin kamu mesti nonton lagi film AVATAR (2012). Lantas bagaimana dengan aksi beliau di film ini? Yuk. simak terus review film DON'T BREATHE (2016) ala gue berikut ini.
DON'T BREATHE (2016) menceritakan trio maling yang terdiri atas Rocky (Jane Levy), Alex (Dylan Minnette), dan Money (Daniel Zovatto) yang berencana nyuri sejumlah uang yang berada di dalem rumah seorang ex-military. Mantan tentara yang telah kehilangan penglihatannya akibat ledakan granat saat di Irak. Yep, si pemilik rumah ternyata tuna netra (selanjutnya gue sebut The Blind Man), dan itu membuat trio maling makin merasa di atas angin. Tapi, sayangnya keadaan nggak seperti yang diduga mereka sebelumnya. The Blind Man ternyata menyimpan sebuah rahasia yang lumayan disturbing di dalam rumahnya, ditambah kemampuan fisik yang seolah tak berkurang walaupun telah kehilangan salah satu alat inderanya dan juga sifat kejam yang ia miliki. Akhirnya, para maling pun mesti berhadapan dengan kemampuan mengerikan The Blind Man dan berusaha keluar dari rumah tersebut hidup-hidup. Berhasilkah mereka?
Mungkin ini film pertama yang bikin gue bingung mesti mihak siapa
Trio maling? Si pemilik rumah? Mana yang lebih dikasihani di sini? Gue ngerasa kasihan dengan trio maling karena sebetulnya mereka cuma tiga remaja biasa yang terpaksa melakukan ini itu karena latar belakang keluarga mereka yang berantakan. Misalnya, Rocky yang punya orang tua semena-mena dan nggak peduli sama nasib anak-anaknya. Ditambah Rocky nggak pengen adik ceweknya yang masih kecil mengalami hal-hal yang tidak diinginkan bila terus-menerus tinggal bersama orang tuanya sendiri. Lalu Alex yang latar belakangnya agak kurang jelas, tapi dirinyalah yang paling waras di antara trio maling. Alex masih memiliki moral yang baik dan berusaha untuk tidak terlibat ketika rencana mereka mulai terlihat berlebihan karena ulah Money. And yeah, Money, he's a total scumbag. So, kecuali Money, melihat mereka terjebak dalam keadaan seperti itu bikin gue sedih.
DON'T BREATHE (2016) Alternative Posters
Di sisi lainnya, gue juga dibuat kasihan dengan The Blind Man yang kelihatan seperti bapak-bapak pensiunan biasa yang mendambakan kehidupan yang nyaman dan damai sendirian tanpa terusik apapun. Apalagi pas adegan The Blind Man ngecek brankas kecilnya dan menemukan bahwa seluruh uangnya sudah hilang. Terlepas dari betapa kejamnya cara The Blind Man melindungi rumahnya, penonton akan dibikin percaya bahwa sebetulnya tindakan The Blind Man itu dilakukan atas dasar self-defense. Tapi kemudian semua berubah ketika kita melihat apa yang disimpan oleh The Blind Man di ruang bawah tanahnya. Aksi pembelaan diri pun akhirnya terlihat seperti aksi pencegahan terbongkarnya sebuah rahasia yang dapat membuat The Blind Man mendekam di penjara.
Kedua kubu nggak ada yang lebih baik, semuanya memiliki dosa masing-masing yang gak bisa ditolerir, tapi tetap aja mindset kita pada akhirnya dipaksa untuk merasa simpati pada apa yang dialami trio maling. Which is bagi gue, sampe bisa bikin kita bersimpati sama sesuatu yang gak bener, film ini emang berhasil memainkan emosi kita.
Not as bloody as you thought before
Film ini mengundang rasa penasaran bukan hanya karena trailer dan premis uniknya dalam genre cerita horor thriller, tapi juga karena nama sutradaranya yang terkenal lewat film EVIL DEAD (2013). Gue yakin beberapa orang nonton ini karena mengharapkan aksi-aksi brutal dan berdarah-darah seperti halnya film tersebut. But well, kalo memang mencari unsur gore pas nonton film ini, gue rasa penonton harus kecewa. Film ini nggak gore. Ini film thriller yang lebih menekankan unsur horor (dari sisi ketegangan dan kengerian) alih-alih pembunuhan sadis dan kejam. Maksud gue, The Blind Man memang kejam, tapi yang dia lakukan nggak lebih dari sekedar nembak (yang mana udah biasa banget dalam film action) dan gebuk-gebukan biasa. No torture, no killing in such an odd way. So, kalau mencari gore, mending nonton film yang lain ya, Guys! Ah, tapi gue juga yakin sih terlepas dari apa niat awal kalian nonton film ini, pada akhirnya kalian bakal menikmati juga keseluruhan film ini. Oh ya, satu hal yang pasti, film ini 60% dilakukan di tempat gelap, beberapa adegan cenderung bikin kita ikut-ikutan nahan napas. Nggak begitu banyak elemen mengagetkan sih, tapi lumayan buat sport jantung.
The dog is the real deal
Pada beberapa adegan, penonton disuguhkan kengerian The Blind Man yang seolah bisa berada di mana saja di bagian dalam rumahnya dengan sangat cepat dan tanpa suara. Tapi gue pribadi lebih serem sama anjingnya yang berangasan. Apalagi adegan ketika Rocky dikejar-kejar anjing dan berusaha melawan saat dirinya terjebak di dalam mobil. Well, the dog is the real MVAnimal!
So, guys, film ini sebetulnya punya beberapa nilai yang bisa dipetik, yaitu jangan jadi maling, karena ngga peduli sejago apa kita dalam bidang kejahatan, pasti suatu saat bakal kena batunya juga. Dalam hal ini bukan penjara yang menanti para maling, melainkan orang yang terlihat lemah di luar namun ternyata menyeramkan sekali di dalam. Do not be an asshole like Money, why? Tonton aja filmnya. Nah, buat para orang tua, berhubung film ini punya tema crime dan kekerasan yang kental, ditambah banyak banget kata-kata kotor yang terlontar, film ini nggak bakal cocok kalian tonton bareng anak-anak. So, please be wise yah~
Untuk durasi yang cuma 88 menit, sebetulnya untuk standar gue sih film bioskop segini kependekan. Tapi, cara penceritaan dan permainan adegan yang disajikan dalam film membuat durasi tersebut terasa pas, nggak lambat dan ngga cepat. Yang gue suka adalah kamera nggak pernah mengambil gambar yang sia-sia. Apapun yang tersorot, pasti ujungnya ada kegunaannya di adegan selanjutnya. Kalo dalam dunia kepenulisan ini namanya Chekov's Gun technique, dan yeah untuk film horor thriller kayak gini, eksekusinya pas banget.
NB: Aksi Stephen Lang sebagai The Blind Man di film ini patut diacungin jempol. Kerasa banget akting butanya, ditambah perawakannya yang agak mirip old man Logan.
Score: 8/10
0 Komentar
Halo, Sobat MovGeeks! Kalau kamu udah pernah atau pun belum menonton film ini, silakan sampaikan pendapatnya di kolom komentar, ya. Pergunakan bahasa yang sopan, tidak SARA atau mengandung pornografi. Dimohon juga untuk tidak meninggalkan link aktif, karena berpotensi SPAM.
Terima kasih ^__^)//
MovGeeks Team