Apa kalian percaya dongeng?
Kami termasuk orang yang percaya, tepatnya menyenangi, segala
cerita dongeng. Baik yang terdengar mungkin, maupun tidak—mengingat sebetulnya tak
ada yang tak mungkin. Dan dongeng yang satu ini sudah terlalu terkenal sampai
rasanya bakal aneh sekali kalau ada yang tidak tahu ceritanya. Dongeng ini bahkan
telah menjadi salah satu objek perumpamaan lazim bagi orang yang berubah drastis
nasibnya. Jadi begitu remake-nya muncul, kami semangat sekali untuk
menontonnya.
Film bermula dan kami sudah disajikan banyak hal klasik. Setting, properti, busana, bahkan nuansanya
kental dengan gaya klasik, meskipun tone-nya
tetap cerah dan berwarna ala film modern. Memasuki cerita, kami semakin
familier dengan alurnya. Keluarga bahagia, sang ibu meninggal, sang ayah
menemukan calon istri baru yang membawa serta kedua anaknya—lantas menjadi
konflik utama sang Cinderella. Kami mengharapkan sesuatu yang baru, apa pun itu,
tokoh baru, konflik atau subkonflik baru, sudut pandang baru (seperti
Maleficent) bahkan twist. Namun,
bahkan ketika filmnya memasuki tengah durasi hingga akhir, kami sadar kalau remake yang satu ini benar-benar dibuat
persis dengan pendahulunya. Tak ada yang diubah, kecuali sepatu kaca yang
dipecahkan sang ibu tiri. Karena hal ini, jujur saja, kami sedikit kecewa.
Menganggap bahwa pembuatnya mungkin ingin mempertahankan
cerita aslinya, kami melanjutkan menyimak. Meskipun begitu, rasanya datar. Alur,
dialog, karakterisasi--semuanya sudah kami ketahui dengan baik sebelumnya sehingga
menyimaknya terasa seperti menonton film yang sama untuk kesekian puluh kalinya,
film yang sudah mencapai titik jenuh. Jadi, tak dapat diragukan lagi, kami
merasa bosan. Satu-satunya saat dimana kami tidak bosan adalah saat sang ibu
peri muncul. Dan kami makin menggemari Helena Bonham Carter yang menampilkan
peran ibu peri menjadi lebih seru di film ini.
Untuk sinematografi, kami acungkan jempol untuk film ini. Segalanya
tersorot dengan indah bak negeri dongeng, Satu-satunya hal yang menarik dari
film ini adalah tiap setting yang
disorot dengan sinematografi mumpuni.
Untik akting para pemainnya, kami bisa mengatakan lumayan.
Tidak buruk, tapi juga tidak luar biasa. Lagipula karakterisasi tokoh-tokoh
yang ada tidak begitu menakjubkan, ataupun mengeksplor akting pemain lebih,
jadi tidak banyak yang bisa dinilai aktingnya. Akan tetapi, akting Helena
Bonham Carter cukup mencuri perhatian.
Untuk parents guide-nya,
film ini aman sekali. Semua umur dapat menontonnya, namun kami tidak menjamin
kalau setiap umur akan betah menonton film yang cukup menjemukan ini.
Rating: 5/10
0 Komentar
Halo, Sobat MovGeeks! Kalau kamu udah pernah atau pun belum menonton film ini, silakan sampaikan pendapatnya di kolom komentar, ya. Pergunakan bahasa yang sopan, tidak SARA atau mengandung pornografi. Dimohon juga untuk tidak meninggalkan link aktif, karena berpotensi SPAM.
Terima kasih ^__^)//
MovGeeks Team